Saturday 2 April 2016


Amir bin sa’ad bin waqqash meriwayatkan dari sa’id bahwa Rasulullah saw bersabda “ Barang siapa yang pada pagi harinya makan kurma Ajwah, ia tidak akan terkena racun dan sihir pada hari itu.( HR Muslim )

Hadits ini adalah salah satu hadits sahih yang menjelaskan keutamaan kurma dan manfaatnya untuk kesehatan, terutama kurma Ajwah. Para ulama telah menjelaskan makna hadits ini. Kemudian menjelaskan penemuan-penemuan pengetahuan modern tentang berbagai rahasia dan kandungan hadits tersebut.
Diantara para ulama, ada yang mengidentikkan kurma yang berkhasiat menangkal racun dan sihir dengan kurma Madinah. Mereka melakukan halitu dengan memperhatikan teks asli hadits. Ada juga yang menggunakan nawa Ajwah ini untuk kurma sejenis, baik yang berada di madinah maupun di luar madinah. Namun, yang diterima oleh semua kalangan adalah kurma Ajwah dari madinah.
Ibnu Qayyim menuliskan dalam bukunya Zaadul Ma’ad, Kurma itu adalah makanan utama yang bisa menjaga kesehatan, terutama bagi yang terbiasa memakannya, seperti penduduk Madinah.”
Seandainya hal ini diketahui oleh Socrates, Galianous atau pakar-pakar kedokteran lainnya, mereka akan meresponnya dengan analisis, menyebarkannya, dan mungkin ada yang tunduk kepada Allah SWT. Meskipun mereka termotivasi untuk membuat sebuah hipotesis.
Sementara itu, seluruh wahyu dan sabda Nabi saw. Harus diyakini sera diterima secara langsung. Keduanya tidak dipertentangkan, sebelum mendapatkan pemahaman yang utuh mengenainya.
Selama ini, yang kita ketahui tentang sihir adalah salah satu bentuk dari penyakit-penyakit kejiwaan. Syarat kejiwaan berpengaruh besar pada proses penyembuhan. Dalam konteks ini, kita mendapat informasi bahwa dengan mengonsumsi kurma, kesehatan jiwa terpelihara. Hal ini disampaikan  oleh Rosulullah saw, pembawa kebenaran yang dipercaya dan yang tidak mengucapkan sesuatu berdasarkan hawa nafsunya, tetapi berdasarkan wahyu yang diterimanya.
Selama sanad dan matan hadits tersebut masih sahih, hal itu tidak akan membahayakan, walaupun ilmu pengetahuan modern belum menemukan keistimewaan kurma. Sesungguhnya, itu hanya sebuah isyarat akan lemahnya perkembangan ilmu pengetahuan.
Tidak ada polemik di dalam hadits. Allah SWT telah memperlihatkan hakikat hadits ini ke alam nyata. Kemudian riset ilmiah berhasil menemukan pengaruh kurma yang mengagumkan terhadap kesehatan. Fenomena ini diangkat dalam harian al-Ahram  dengan judul “ Kurma, Penawar Berbagai Penyakit dan Mempermudah Persalinan.”
Bukhari juga meriwayatkan sebuah hadits setelah hadits tersebut dengan redaksi, “ Barang siapa yang pada pagi arinya sarapan dengan tujuh butir kurma, dia tidak akan terkena racun dan sihir.”
Dengan demikian, semakin jelaslah keistimewaan itu. Seluruhnya tertuju untuk orang-orang yang makan pagi dengan kurma Ajwah. Ibnu Hajar mengatakan, “ Keistimewaan ini bisa juga ditujukan kepada yang membiasakan diri makan kurma tersebut.”
Imam an-Nawawi mengatakan , “ Dalam hadits ini, ada penjelasan bahwa kurma yang dimaksud adalah kurma Ajwah dari Madinah sebagaimana disebutkan dalam hadits. Penyebutan angka tujuh ( dalam hadits riwayat Bukhari diatas ) tidak bisa dilogikakan sebagaimana nisab-nisab zakat.

Kita bisa mengambil hikmah dari hadits Nabi SAW dan menjadikannya sebagai argumentasi ilmiah tentang keistimewaan buah kurma. Keistimewaan ini dapat diperoleh apabila dijadikan sarapan pagi. Kemudian terus membiasakan diri dengan makanan tersebut. Adapun penentuan angka tujuh adalah rahasia yang hanya diketahui Allah, kemudian diketahui oleh orang-orang yang secara khusus meneliti persoalan tersebut. 

0 comments:

Post a Comment

About Me

Powered By Blogger
Powered by Blogger.

Followers

Popular Posts